Hai Sobat Bacusa.
Tahukah kamu bahwa Pada hari Senin 30 Oktober 2023 tepatnya berada di Ruangan Aula Kantor Seksi PTNW II Handeuleum Desa Ujungjaya telah dilaksanakannya FGD (Forum Group Discussion) yang dihadiri oleh ;
1. Kepala TN Ujung Kulon;
2. Kasi SPTNW II Handelum beserta staff;
3. Sekdis Pendidikan dan Olahraga;
4. Sekdis Perikanan Kab. Pandeglang;
5. Pusat Pengabdian LP2M UIN;
6. Camat Sumur;
7. Kepala Desa Ujungjaya beserta perangkat desa;
8. Komunitas Masyarakat Peduli Lingkungan Sekitar (KOMPILASI);
9. Yayasan Planet Urgensi Indonesia (YPUI);
10. Kepala Sekolah SMPN 2 Sumur;
11. Perwakilan Mahasiswa Universitas Islam Negeri Banten; dan
12. Tokoh-tokoh Masyarakat Desa Ujung Jaya.
Dalam sambutannya, Ardi Andono, S.TP., M.Sc selaku kepala Balai TN Ujung Kulon menyampaikan bahwa Badak Jawa atau Badak Bercula Satu hanya terdapat di TN ujung Kulon. Untuk itu dipastikan tidak punah dan lestari dengan rata-rata kelahiran Badak Jawa sekitar 7 ekor pertahun. Untuk mencapai target tersebut perlu adanya tindakan dan rekayasa penangananan khusus, oleh sebab itu JRSCA (Javan Rhinos Study Conservation Area) ini dibangun.
Kepala Balai TN Ujung Kulon juga menjelaskan bahwa kelestarian Badak Jawa akan sulit dicapai apabila tidak didukung oleh para stackholder, baik dari pemerintahan hingga Masyarakat, dari elemen teratas hingga bawah. Tak lupa Ardi Andono mengucapkan terimakasih kepada Masyarakat yang sebelumnya telah menyerahkan senjata rakitan/locok ke TN Ujung Kulon. Diharapkan kejadian perburuan dan lainnya yang mengganggu aktifitas badak dikawasan TN Ujung Kulon tidak terulang Kembali.
Peserta FGD terlihat antusias dibuktikan dengan tanggapan dari para peserta yang hadir. Kepala Desa UjungJaya, LP2M UIN Banten @lp2m.uinbanten_official , Dinas Pendidikan dan Olahraga, Dinas Perikanan Kabupaten Pandeglang, Kompilasi, YPUI, tokoh Masyarakat dan peserta yang hadir juga telah sepakat bahwa pelestarian Badak Jawa perlu banyak dukungan dari berbagai sektor.
Dari sektor Pendidikan contohnya dapat dilakukan dengan mata pelajaran muatan lokal Pendidikan lingkungan, Penyadartahuan Usia Dini tentang Lingkungan dan Badak Jawa serta KIP di desa Penyangga, dari sektor Perikanan dapat membantu dengan Mina Tani bagi Masyarakat desa penyangga, di LP2M UIN siap membantu beasiswa, kegiatan Rhinos Go To School, Pendampingan Komunitas KOMPILASI dalam konservasi Pakan Badak dan Mangrove, FGD Penguatan Konservasi Badak Jawa, hingga masyarakat desa penyangga TN Ujung Kulon yang secara langsung berdampingan dengan Kawasan Taman Nasional.
Sardan selaku Kepala Desa Ujungjaya siap menjaga kelestarian TN Ujungkulon serta mendukung pembinaan dan pemberdayaan Masyarakat desa penyangga dan menjadikan desa wisata. Dilanjutkan dengan harapan dari Hasan Bisri., M.Si selaku Sekretaris Dinas Pendidikan dan Olahraga dan perwakilan LP2M bahwa dengan kelestarian Badak Jawa dapat meningkatkan perekonomian Masyarakat sekitar dengan memanfaatakan ekowisata yang ada. Kita juga perlu bersinergi dan kolaborasi antar stackholder bersama Taman Nasional dalam melestarikan habitat dan satwa Badak Jawa.
Ada beberapa kondisi yang diinginkan TN Ujung Kulon yaitu ;
1. Zero Hunting;
2. Zero Gangguan;
3. Full Protected Area semenanjung ;
4. Hubungan Masyarakat dan TNUK baik (pagar ekonomi, pagar kehidupan, pagar sosial dan pagar budaya);
5. 2024 JRSCA sudah berfungsi dan sudah ada badaknya.
Mari sama-sama kita mengingatkan dan menjaga Taman Nasional Ujung Kulon, Ucap Ardi Andono mengakhiri FGD hari ini.
Sobat Bacusa, ayo kita jaga kelestarian Taman Nasional sehingga anak cucu kita dapat menyaksikan Badak Jawa.
Copyright© 2024 Balai Taman Nasional Ujung Kulon. All right reserved.