Hi Sobat BaCuSa,

Badak Jawa merupakan satu dari hanya lima spesies badak yang tersisa di seluruh dunia saat ini, dan merupakan salah satu jenis mamalia besar paling jarang populasinya di dunia. Hal tersebut dikarenakan oleh sebaran populasi yang sempit, jumlah populasi yang kecil, serta tingkat risiko terhadap habitat dan populasinya.

Terkait hal tersebut Balai TNUK akan membuat Sekolah Lapangan Pengelolaan Ternak Kerbau (SLPTK) dan melanjutkan Pemetaan Genetik Individu Badak, kedua kegiatan tersebut sangat penting bagi keberlangsungan Badak Jawa di TNUK. SLPTK berguna untuk memastikan bahwa kerbau yang berada di sekitar TNUK dalam keadaan sehat dan mengeliminir kemungkinan penularan penyakit ke Badak Jawa, sedangkan pemetaan genetik ditujukan untuk mengetahui genetik setiap individu yang digunakan untuk mengetahui tingkat kesehatan genetik Badak Jawa.

Kegiatan ini didukung oleh Mitra Aliansi Lestari Rimba Lestari (ALeRT) @alert_indonesia yang merupakan Mitra kerja BTNUK. Dalam kegiatan SLPTK ini ALeRT didukung oleh BNI @bni46 dengan Program BNI Go Green, di antaranya adalah pemetaan DNA badak untuk membangun sistem keturunan badak yang sehat dengan kemampuan reproduktif yang baik, mengendalikan tanaman langkap yang menyebabkan kelangkaan pangan badak serta penanaman tanaman yang menjadi pangan badak, serta mengembangkan dan melakukan pemberdayaan pada 5 (lima) desa penyangga TNUK untuk memperkenalkan pertanian berkelanjutan mengedukasi penduduk tentang lingkungan.

Ardi Andono, S.TP., M.Sc @ardijabar , Kepala Balai Taman Nasional Ujung Kulon, menyambut baik komitmen dari BNI dan mengapresiasi adanya pelibatan kemitraan badan usaha milik negara (BUMN) untuk mendukung upaya pemerintah dalam pelestarian satwa Badak Jawa.

semoga komitmen BNI ini merupakan dukungan awal yang kelak dapat dilakukan secara konsisten-berkelanjutan untuk konservasi Badak Jawa sehingga cita-cita untuk meningkatkan populasi dan perbaikan habitat Badak Jawa di Ujung Kulon dapat dicapai.