Role Model Penelitian Kajian Genetik Badak Jawa di TNUK
Hi Sobat BaCuSa,
Pada hari rabu, 27 Maret 2024, Kantor Balai Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) mengadakan Webinar dengan tema “Kajian Genetik Badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon”. Kajian ini merupakan kerja sama Balai TNUK bersama Pusat Biotek Institut Pertanian Bogor (IPB) @ipbofficial dan Aliansi Lestari Rimba Terpadu (ALeRT) @alert_indonesia dengan dihadiri 98 peserta online. Host acara tersebut adalah drh. Kurnia Oktavia K dan di moderatori oleh Rois Mahmud SThI, MSi
Kepala Balai TNUK, Ardi Andono, S.TP., M.Sc @ardijabar dalam pengantarnya bahwa hasil kajian genetik Badak Jawa merupakan suatu hal yang membanggakan bagi TNUK, karena penelitian tentang DNA Badak Jawa merupakan yang pertama di Indonesia. Beliau menambahkan hal ini sekaligus menjadi dasar untuk melangkah lebih jauh ke arah Breeding Control pada Badak Jawa.
Acara webinar dibuka oleh Direktur Jenderal KSDAE @konservasi_ksdae , Prof. Dr. Satyawan Pudyatmoko, S.Hut, M.Agr.Sc. beliau menyampaikan bahwa memahami kondisi genetik populasi Badak Jawa menjadi sangat penting untuk dasar penyusunan rencana yang tepat. Beliau berharap agar pemaparan hasil sementara analisis genetik populasi Badak Jawa dapat menjadi pembelajaran bagi UPT lain yang juga memiliki badak di wilayah kerjanya, dalam rangka pengembangan konservasi Badak pada masa yang akan datang.
Webinar menampilkan 2 (dua) narasumber yaitu Asep Yayus Firdaus ; Koordinator Urusan Populasi di TNUK dan narasumber utama yaitu Dr. Dedy Duryadi Solihin, DEA: ketua tim peneliti DNA Badak Jawa di TNUK. Beliau menyampaikan bahwa hasil kajian telah mengidentifikasi Badak Jawa di TNUK terdiri atas 2 haplotype, yaitu Haplotype 1 dan Haplotype 2. Ditambahkan bahwa manajemen populasi tidak dapat lagi diserahkan ke alam namun harus ada campur tangan pengelola dengan melakukan langkah breeding terstruktur berdasarkan karakter genetik yaitu kelompok haplotype dan genotype, agar populasi bertahan lestari dan mencegah kepunahan.
Semoga hasil kajian tersebut dapat dimanfaatkan untuk konservasi Badak Jawa dan strategi pengelolaan ke depan dengan harapan pelestarian Badak Jawa.
Salam Lestari!