Badak Jawa dengan nama latin Rhinoceros sondaicus merupakan salah satu jenis satwa liar dilindungi yang menjadi prioritas konservasi spesies. Badak Jawa dahulunya tersebar dari mulai Burma, Vietnam, Malaysia, Sumatera hingga pulau Jawa, namun saat ini hanya tersisa di Pulau Jawa yakni Taman Nasional (TN) Ujung Kulon. Status Badak Jawa sebagai jenis satwa dilindungi berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No P.106 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua atas peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi. Sedangkan berdasarkan Red List Data Book IUCN, Badak Jawa berstatus Critically Endangered (Terancam Punah) hal tersebut dikarenakan oleh sebaran populasi yang sempit, jumlah populasi yang kecil, serta tingkat risiko terhadap habitat dan populasinya.
Terkait kasus perburuan Badak Jawa di TN Ujung Kulon, sebelumnya pada persidangan yang digelar pada 05 Juni 2024 Majelis hakim Pengadilan Negeri Pandeglang menyatakan Sunendi bersalah dalam kasus perburuan Badak Jawa di TN Ujung Kulon. Sunendi divonis 12 tahun penjara dan denda sebesar 100 Juta subsider 2 bulan kurungan penjara yang merupakan vonis tertinggi sepanjang sejarah perburuan satwa di indonesia.
Pada Operasi jaga satwa, gabungan Polda Banten, Balai TN Ujung Kulon, Ditjen PPLHK Gakkum dan K9 Mabes Polri, selama 10 hari pada tanggal 7 Mei – 16 Mei 2024 menangkap 1 orang a.n. ATANG, dan 5 orang menyerahkan diri yakni SAHRU, LELI, SAYUDIN, KARIP dan ISNEN.
Berdasarkan keterangan persidangan yang dilaksanakan pada tanggal 9 Oktober 2024, bahwa kelompok pemburu Badak Jawa yang dipimpin oleh SAHRU mengakui telah membunuh 6 ekor badak jawa sejak tahun 2018 sampai dengan 2022.
Selanjutnya pada Rabu, 12 Februari 2025 telah dilaksanakan sidang pembacaan putusan voris atas perkara perburuan badak di wilayah TN Ujung Kulon untuk para terdakwa dan keenamnya dinyatakan bersalah melanggar Pasal 40 ayat 2 juncto Pasal 21 ayat 2 huruf a dan huruf d Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya dan melanggar Pasal 1 ayat (1) Undang-undang Darurat Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1951 tentang Pembatasan Kepemilikan Senjata Api oleh Masyarakat Sipil Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, karena memiliki senjata api. Sidang berlangsung di Pengadilan Negeri Pandeglang dari pukul 15.30 WIB hingga 18.40 WIB.
Majelis Hakim yang dipimpin oleh Handi Reformen Kacaribu, didampingi Iskandar Ferian Elisabet dan Anna Maria Stephani Siagian, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut:
Sahru Bin Karnadi
· Melanggar Pasal 1 ayat (1) UU Darurat No. 12 Tahun 1951 Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
· Putusan : Pindana 12 tahun penjara, denda Rp.100 juta (subsider 3 bulan kurungan), dan biaya perkara Rp.5.000.
· Sikap Terdakwa : Akan berfikir-fikir terlebih dulu bersama penasihat hukumnya.
Karip Bin Usup
· Melanggar Pasal 1 ayat (1) UU Darurat No. 12 Tahun 1951 Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
· Putusan : Pidana 11 tahun penjara, denda Rp.100 juta (subsider 3 bulan kurungan), dan biaya perkara Rp.5.000.
· Sikap Terdakwa : Akan berfikir-fikir terlebih dulu bersama penasihat hukumnya.
Leli Bin Mudin
· Melanggar Pasal 1 ayat (1) UU Darurat No. 12 Tahun 1951 Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
· Putusan : Pidana 11 tahun penjara, denda Rp.100 juta (subsider 3 bulan kurungan), dan biaya perkara Rp.5.000.
· Sikap Terdakwa : Akan berfikir-fikir terlebih dulu bersama penasihat hukumnya.
Atang Damanhuri alias Cecep Bin Daman
· Melanggar Pasal 2 ayat (1) UU Darurat No. 12 Tahun 1951 Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
· Putusan : Pidana 11 tahun penjara, denda Rp.100 juta (subsider 3 bulan kurungan), dan biaya perkara Rp.5.000.
· Sikap Terdakwa : Menerima putusan langsung.
Isnen Bin Kusnan
· Melanggar Pasal 2 ayat (1) UU Darurat No. 12 Tahun 1951 Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
· Putusan : Pidana 11 tahun penjara, denda Rp.100 juta (subsider 3 bulan kurungan), dan biaya perkara Rp.5.000.
· Sikap Terdakwa : Menerima putusan langsung.
Sayudin Bin Lomri
· Melanggar Pasal 2 ayat (1) UU Darurat No. 12 Tahun 1951 Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
· Putusan : Pidana 11 tahun penjara, denda Rp.100 juta (subsider 3 bulan kurungan), dan biaya perkara Rp.5.000.
· Sikap Terdakwa : Menerima putusan langsung.
Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada semua pihak yang telah berperan dalam proses penegakan hukum khususnya perburuan Badak Jawa, baik dari Direktorat Jenderal Penegakkan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan KLHK, Kepolisian Daerah Banten, Kejaksaan Tinggi Banten, Kejaksaan Negeri Pandeglang, Pengadilan Negeri Pandeglang serta Masyarakat sekitar TN Ujung Kulon atas upaya dan kerja kerasnya.
Dengan vonis yang dibacakan pada sidang tersebut, ini merupakan pidana tertinggi dalam perburuan satwa di Indonesia, dan diharapkan dapat memberikan efek jera dan masyarakat dapat lebih memahami pentingnya menjaga keberlanjutan spesies langka seperti Badak Jawa. Selain itu, kolaborasi antara pemerintah, aparat penegak hukum, organisasi konservasi, dan masyarakat menjadi kunci utama dalam melawan praktik perburuan liar di Indonesia. Sehingga kedepan diharapkan tidak ada lagi upaya perburuan Badak Jawa di TN Ujung Kulon.
Kami akan berusaha untuk memutus rantai perburuan di kawasan TN Ujung Kulon dengan fokus melakukan penjagaan di pintu-pintu masuk dan melakukan patroli secara intensif dengan cara menerapkan Fully Protected Area yaitu menutup kawasan semenanjung ujung kulon mulai dari Karang Ranjang sampai dengan Tanjung Layar yang merupakan habitat Badak Jawa, termasuk areal Javan Rhino Study and Conservation Area (JRSCA).
Balai TN Ujung Kulon membutuhkan dukungan seluruh warga Indonesia untuk bersama-sama meningkatkan kedisiplinan perlindungan kawasan TN Ujung Kulon, dan berkomitmen untuk menindak segala bentuk pelanggaran dan upaya yang mengancam kawasan TN Ujung Kulon.
Penanggung Jawab Berita :
Ardi Andono, S.TP., M.Sc, Kepala Balai TN Ujung Kulon
BALAI TAMAN NASIONAL UJUNG KULON
Jl. Perintis Kemerdekaan No. 51 Labuan, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten
Telp. 0253-801731.
Call center : 08111238884
Instagram : btn_ujung_kulon
Email : balai_tnuk@menlhk.go.id
Website : www.tnujungkulon@menlhk.go.id
Copyright© 2025 Balai Taman Nasional Ujung Kulon. All right reserved.