header-logo.png
  • Tanggal :28 Oktober 2023

SIARAN PERS PENUTUPAN JALUR WISATA/TREKKING DI SEMENANJUNG UJUNG KULON DI TAMAN NASIONAL UJUNG KULON PANDEGLANG

Taman Nasional Ujung Kulon merupakan salah satu dari lima taman nasional pertama di Indonesia dan juga masuk dalam world heritage tahun 1991. Dengan luasan hanya 105.694,46 Ha menjadi habitat terakhir untuk badak jawa (Rhinoceros sondaicus Desmarest, 1822) di Dunia maka diperlukan perlakuan khusus untuk melindungi Badak Jawa dan habitanya. Badak Jawa yang merupakan spesies paling langka diantara lima spesies badak yang ada di dunia sehingga dikategorikan sebagai critically endangered dalam daftar Red List Data Book yang dikeluarkan oleh International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN). Badak jawa juga terdaftar dalam Apendiks I Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) sebagai jenis yang jumlahnya sangat sedikit di alam dan dikhawatirkan akan punah. Badak jawa juga diklasifikasikan sebagai jenis satwa dilindungi berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.20/MENLHK/ SETJEN/KUM.1/6/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi.

Secara umum semua satwa liar mempunyai kemampuan menghindar atau sembunyi dari ancaman predator maupun pemburu. Namun belum banyak yang diketahui mengenai bagaimana karakteristik badak jawa dalam menghindari predator maupun pemburu. Sampai saat ini yang umum diketahui hanyalah badak jawa akan bereaksi melarikan diri ketika bertemu dengan orang secara mendadak atau dalam kondisi tertentu berbalik menyerang. Kemampuan penciuman dan pendengaran badak jawa diyakini membuat badak jawa hampir selalu mampu menghidar dari predator jauh sebelum bertemu dengannya. Selain itu juga badak jawa membutuhkan daerah jelajah tertentu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan akan menentukan pola perilakunya di alam.

Berdasarkan hasil pengamatan petugas, sebelum tahun 2020 baik secara langsung maupun tidak langsung badak jawa sering terpantau melewati jalur wisata/trekking pantai selatan semenanjung Ujung Kulon dan sekitarnya. Saat ini tanda-tanda badak jawa jarang ditemukan di jalur tersebut. Sebagaimana diketahui untuk memenuhi kebutuhan hidupnya badak jawa membutuhkan daerah jelajah tertentu dan menentukan pola perilaku di alam, sehingga badak jawa cenderung menghindar jalur-jalur yang berpotensi sering dilewati untuk beraktifitas.

Berkenaan dengan peningkatan pengamanan kawasan Taman Nasional Ujung Kulon dan upaya perlindungan habitat badak jawa, kami mulai menerapkan program fully protected areas untuk wilayah semenanjung ujung kulon. Sebagai mana diketahui bahwa kawasan Taman Nasional Ujung Kulon terbagi menjadi 3 bagian yakni pulau pulau yang berada disekitar semenanjung, semenanjung dan wilayah pegunungan. Untuk aktivitas wisata dapat dilakukan di pulau pulau yang berada disekitar semenanjung dan wilayah perbukitan wilayah gunung honje dan sekitarnya. Sedangkan untuk wilayah semenanjung kami tutup penuh kecuali untuk kegiatan penelitian dan konservasi badak jawa. Mempertimbangkan potensi dampak aktifitas tersebut di wilayah semenanjung ujung kulonterhadap perilaku badak jawa, maka perlu dilakukan kegiatan pembatasan kunjungan dalam rangkapemulihan ekosistem guna mewujudkan keseimbangan alam hayati serta mengembalikan kondisi ekosistem kawasan sesuai dengan fungsinya.

Berkaitan dengan pemulihan ekosistem dan optimalisasi perlindungan, pengamanan habitat badak jawa maka mulai tanggal 01 NOVEMBER 2023 sampai dengan batas waktu yang belum ditentukan Balai Taman Nasional Ujung Kulon MENUTUP:

a. Jalur trekking di seluruh wilayah semenanjung ujung kulon dan jalur trekking Cilintang- Karang Ranjang- Kalejetan- Legon Pakis.

b. Kunjungan ziarah ke Sanghyang Sirah, diperkenankan hanya melalui Bidur

Adapun kegiatan trekking dan wisata alam terbatas masih bisa dilaksanakan pada lokasi sebagai berikut :

1. Pulau Peucang (trekking dan wisata perairan).

2. Kepulauan Handeleum (wisata perairan).

3. Pulau Panaitan, antara lain : • Trekking Jalur Legon Butun – Legon Bajo – Ciharashas. • Trekking Jalur Legon Butun – Karang Masjid – Karang Jajar – Legon Bajo – Legon Butun. • Trekking Jalur Pendakikan Citambuyung – Gunung Raksa.

4. Gunung Honje, antara lain : • Trekking Jalur Goa Ciguha. • Trekking Jalur Sungai Cicegog. • Trekking Jalur Curug Cikawung. • Trekking Jalur Curug Dengdeng. • Trekking Jalur Curug Batususuan. • Trekking Jalur Curug Cihangasa. • Trekking Jalur Mata Air Panas Cibiuk. • Trekking Jalur Mata Air Panas Cisaat. • Trekking Jalur Curug Ciburuluk. • Trekking Jalur Pendakikan Puncak Gn. Honje. • Penziarahan Gunung Tilu. • Penziarahan Paniisan.

Mari kita selamatkan badak jawa yang cuma ada di kita. Informasi Lebih Lanjut silahkan hubungi Call Center Bacusa : 08111238884 BALAI TAMAN NASIONAL UJUNG KULON


Copyright© 2024 Balai Taman Nasional Ujung Kulon. All right reserved.